Sabtu, 30 Mei 2015

Regenerasi Kepemimpinan IMM

Regenerasi Kepemimpinan IMM

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah merupakan Organisasi Dakwah Kemahasiswaan yang ada didalam lingkungan Kampus, Organisasi ini merupakan salah satu Sayap dari Organisasi Muhammadiyah yang berdiri lebih dari 1 abad yang lalu. IMM sendiri saat ini telah mencapai usia emasnya, bukan bayi kecil lagi dan bukan organisasi yang masih merabah ke mana arah dan tujuannya. Organisasi ini sudah mengepakkan sayapnya ke manca Negara, untuk melakukan ekspansi Dakwah Islam sesuai Dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Ini semua terbukti dengan didirikannya PCI IMM Di Malaysia, Thailand dan beberapa Negara lainnya. hal tersebut merupakan bukti keseriusan IMM terhadap Tujuan dan Khittah Perjuangan Sebagai Organisasi Otonom Muhammadiyah.
Bukan Hanya Faktor Keseriusan Dari Pada kader-kadernya, faktor yang amat terpenting adalah tercapainya regenerasi ditubuh organisasi tersebut, sehingga terus menerus organisasi ini mendapatkan Suksesi Kepemimpinan yang tidak pernah Redup sinarnya dalam eksistensinya melakukan dakwah kepada Umat Islam, Khususnya Para Kaum Intelektual.

Sudah 16 kali IMM di tingkat Pusat melakukan Muktamar dalam meneruskan regenerasi kepemimpinan, dan pada Muktamar yang ke XVI tampuk pimpinan tertinggi dalam tubuh organisasi ini diamanahkan kepada IMMawan Beni Pramula untuk masa jabatan 2 tahun kedepan. Regenerasi Kepemimpinan merupakan  hal yang terpenting dalam tubuh organisasi sebab organisasi dapat tumbuh dan berkembang dikarenakan adanya pergantian kepengurusan, ketika kepengurusan atau tampuk kepemimpinan mati dan tidak ada yang menggantikan Sudah tentu organisasi akan Terjun bebas menuju Jurang Kehancuran. Organisasi akan terombang-ambing tak tau arah disebabkan si pemberi Komando lenyap ditelan virus Kelangkaan pimpinan. Teramat sangat pentingnya Regenerasi kepemimpinan inilah yang membuat IMM terus melakukan Pembaharuan dalam sistem Pengkaderan yang disesuaikan dengan keadaan Zaman dan tidak mengurangi Spirit Jihad dalam ber Amar Ma’ruf nahi Munkar.
Pondasi Regenerasi kepemimpinan dalam IMM adalah dari struktur terkecil yaitu Komisariat, yang mana pimpinan Yang terbawah ini memiliki tanggunng jawab dalam mendistribusi para Calon-calon pemangku tampuk pimpinan untuk tiap tingkat diatasnya. Tanggung jawab yang luar biasa dan teramat sangat berat untuk Pimpinan terendah ini. Walaupun miskin dalam penghargaan, Akan tetapi Ruhhul Ikhlas atau Semangat Keikhlasan yang ditanamkan dalam benak kader pada level ini seakan-akan mematahkan anggapan bahwa hal tersebut bukanlah “penting” untuk dipikirkan. Ruhhul Ikhlas merupakan Kompetensi Keagamaan tiap kader IMM hal ini tergambar dalam lirik lagu himne IMM “Ikhlas beramal Dalam bakti”.
Berikut ini merupakan kompetensi yang ditanamkan dalam jiwa seorang kader IMM yang ditempah ditingkat Komisariat ;

-     Kompetensi keagaman
Kompetensi keagaman bagi seorang kader bukan hanya masalah Ibadah saja, namun Ikhlas dalam menjalankan Suatu tugas dan tanggung jwab merupakan hal yang wajib ditanamkan.

-     Kompetensi akademis
Kompentesi ini mengharuskan bahwa kader wajib menuntut ilmu, memiliki Skill, dan Intelektual serta berjiwa “Gerakan”. Agar  ilmu dan skill yang dimiliki bermanfaat dan dapat mendorong Kemajuan organisasi
-    
      Kompetensi Sosial
Kader IMM dalam hal ini dipupuk dengan jiwa kepedulian terhadap seluruh mahkluk ciptaan Allah Swt, dengan Harapan agar menjadi kader yang tumbuh menjadi kader yang bermanfaat.

Keseluruhhan kompetensi itulah yang harus menjadi pupuk dan ditaburkan ke seluruh benih calon kader IMM oleh Komisariat. Sehingga terus bermunculan para kader yang tidak tamak akan kekuasaan, melakukan Korupsi dengan menjadikan IMM sebagai Ladang Uang untuk untuk kepentingan sendiri, kongkalikong jabatan, menjadi “Anjing” bagi tuan-tuan di level atas, bahkan sampai melukai Khittah Perjuangan yang seharusnya menjadi organisasi Dakwah yang progresif dan dinamis menjadi arena Politik Praktis dan pragmatis.

Jika dilihat posisi strategis IMM, maka sudah seharusnya setiap pihak merawat dan membesarkannya sebagai aset umat. IMM adalah the second campus (kampus kedua) untuk menambah pengetahuan dan mengasah kedewasaan diri. Menjadi kader IMM berarti bertanggung jawab secara moral dan spiritual dengan gerakan dakwah yang diusung Muhammadiyah. Bukan melirik pada berbagai pusaran kepentingan pragmatis yang berjangka pendek dan rentan konflik. Menjadi kader juga bukan untuk mendapatkan nilai tawar secara politis agar hasrat diri terpenuhi. Hal ini bisa saja terjadi ketika gerakan yang dilakukan menjauh dari Muhammadiyah dan sudah tentu berbagai kepentingan yang datang merayu. Jika ini terjadi, maka IMM hanya seperti barang mainan dan pastinya akan ditinggalkan orang. IMM akan mewujud sebagai benda sejarah yang kering makna. Menjadi kader IMM secara ideal berarti mensedekahkan tidak saja waktu, finansial dan pikiran, namun juga diri sendiri.

Jadikanlah IMM sebagai wadah bagi para Kadernya untuk mengasah dan menunjukaan Jati diri yang siap membangun Umat, persyarikatan, dan Bangsa. Membuktikan kualitas Tiap Individu kader dalam bingkai perjuangan dakwah yang terus menerus diwariskan, Sehingga gerakan pengupayaan tujuan organisasi dapat diperkecil jarak pencapainnya. Dengan begitu Suksesi kepemimpinan didalam tubuh IMM dapat senantiasa Tercapai dan terwarisi dari masa ke masa, dari generasi ke Generasi, untuk mengangkat beban Amanah tampuk Kepemimpinan Demi Masyarakat yang Utama.

Untuk itu seharusnya Para Kader IMM terus Menjaga Semangat “Fastabikhul Khairat” dalam menjalani langah perjuangannya.

Tulisan ini saya didikasikan Untuk Para adinda ku tercinta BPH PK IMM FE UMSU Periode Amaliah 2015/2016. Salam sayangku Untuk Kalian Semua Adinda ku, Jaga dan rawat Komisariat kita dari Perbuatan Keji dan Munkar. Sehingga Komisariat Kita lebih Maju dari yang sebelumnya.



Ttd
Kader IMM FE UMSU

 







IMMawan Arif Pratama Marpaung