Sabtu, 29 Oktober 2016

STRUKTUR AKTIVA

           a.      Pengertian Struktur Aktiva
Struktur aktiva pada penelitian ini diproyeksikan oleh Fixed Asset (FA) atau aktiva tetap yang dijadikan jaminan untuk memenuhi kebutuhan Perusahaan. Struktur aktiva menggambarkan proporsi antara aktiva total aktiva dengan aktiva tetap perusahaan. Sebab perusahaan yang memiliki aktiva tetap yag besar akan lebih mudah mendapatkan modal dari luar perusahaan.
Menurut Bambang Riyanto (2010, hal,22) menyatakan “struktur kekayaan ialah perimbangan baik dalam artian absolute maupun dalam artian relative anatara aktiva lancar dan aktiva tetap.
 Sedangkan menurut Suad Husnan  Husnan dan Enny Pudjiastuti (2012, hal.6) menyatakan bahwa “keputusan investasi akan tercermin pada sisi aktiva perusahaan. Dengan demikian akan mempengaruhi  struktur kekayaan perusahaan, yaitu perbandingan antara aktiva lancar dan aktiva tetap”.
Dari teori diatas dapat diketahui bahwa yang dimaksud dengan Struktur aktiva adalah Struktur Aset mengambarkan proporsi atau perbandingan antara total aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan dengan total aktiva perusahaan.

b.      Jenis-jenis Aktiva
Aktiva adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dan merupakan sumber daya yang dimiliki bertujuan untuk menghasilkan profit, yang diklarifikasikn menjadi aktiva lancar dan aktiva tidak lancar.
Menurut Rambe, dkk. (2015, hal.42) menyatkan bahwa “aktiva dapat diklarifikasikan menjadi dua yaitu Aktiva lancar dan aktiva tidak lancar”
Dari dua pengelompokan tersebut dapat dijelaskan sebaga berikut.
1)      Aktiva lancar
Yaitu, uang kas dan lainnya yang dapt diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai. Pos-pos yang termasuk dalam aktiva lancar adalah : kas, surat-surat berharga, piutang dagang, piutang wesel, penghasilan yang masih harus diterima, dan biaya dibayar dimuka.
2)      Aktiva tidak lancar
Yaitu, aktiva yang mempunyai masa penggunaan yang relative panjang dalam arti tidak akan habis dipakai dalam satu tahun dan tidak dapat dengan segera dijadikan kas. Aktiva tidak lancar ada yang berbentuk aktiva berwujud dan tak berwujud. Pos-pos yang termasuk dalam aktiva ini adalah ; Investasi, aktiva tetap, aktiva tak berwujud dan aktiva lainnya.
Sedangkan menurut Kasmir (2012, hal.39) menyatakn bahwa “klarifikasi aktiva terdiri dari aktiva lancar, aktiva tetap dan aktiva lainnya”.
Dari beberapa klarifikasi aktiva tersebut penjelasnnya sebagai berikut ;
1)      Aktiva Lancar
Aktiva lancar merupakan harta atau kekayaan yang dapat segera diuangkan pada saat dibutuhkan dn palingg lama satu tahun, dan merupakan aktiva paling likuid dibandingkan jenis aktiva lain. Komponen yang dari aktiva lancar antara lain kas, surat-surat berhaga, piutang, persedian, dan sewa dibayar dimuka.
2)      Aktiva tetap
Aktiva tetap merupakan harta atau kekayaan perusahaan yang yang digunakan dalam jangka panjang lebih dari satu tahun.  Aktiva tetap dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu aktiva berwujud seperti : tanah, bangunan, mesin, kendaraan. dan aktiva tak berwujud seperti hak paten, merek dagang, goodwill dan lainnya.
3)      Aktiva lainnya
Aktiva lainnya merupakan harta atau kekayaan yang tidak dapat digolongkan ke dalam aktiva lancar maupun aktiva tetap. Komponen yang ada dalam aktiva lainnya adalah bangunan dalam proses, piutang jangka panjang, tanah dalam penyelesaian dan lainnya.
Dari kedua teori diatas dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis aktiva atau kekayaan perusahaan dapat dibagi menjadi dua yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar.

c.       Manfaat Struktur Aktiva
Struktur aktiva memiliki manfaat besar pada suatu perusahaan. Sebab semakin besar aktiva tetap yang dimiliki suatu perusahaan maka semakin tinggi jumlah pendanaan yang didapat dari luar perusahaan, hal ini disebab jumlah aktiva yang relative besar dapat menjadi jaminan
Menurut Agus Sartono (2010, hal.248), menyatakan bahwa :
“Perusahaan yang memiliki aset tetap alam jumlah besar dapat menggunakan utang dalam jumlah besar hal ini disebabkan karena dari skalanya perusahaan besar akan lebih mudah mendapatkan akses ke sumber dana dibandingkan dengan perusahaan kecil. Kemudian besarnya asset tetap dapat digunakan sebagai jaminan utang perusahaan”.
Sedangkan menurut Dermawan Sjahrial (2008, hal. 205) menyatakan bahwa :
“Perusahaan yang memiliki aktiva tetap dalam jumlah yang besar dapat menggunakan utang dalam jumlah besar hal ini di sebabkan karena dari skalanya perusahaan besar akan lebih mudah mendapatkan akses ke sumber dana dibandingkan dengan perusahaan kecil”.
Dari teori-teori diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa manfaat dari struktur modal adalah Sebagai jaminan dalam melakukan pinjaman dan sumber kepercayaan investor dalam menanamkan modalnya.
 
d.      Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Aktiva
Struktur Aktiva merupakan cerminan kekayaan yang dimiliki perusahaan ini semua dapat dilihat baik dari aktiva lancar maupun hutang lancar. Namun Struktur aktiva lebih menilai kepada seberapa besar aktiva tetap perusahaan dalam mendominasi komposisi kekayaan atau asset Perusahaan. Sehinnga diartikan bahwa faktor-faktor yang membentuk aktiva tetap akan mempengaruhi seberapa besar Struktur aktiva Perusahaan.
Adapun faktor-faktor pembentuk aktiva tetap menurut Hery (2012, hal.118) menyatakan bahwa ;
“dalam beberapa kasus, perusahaan juga dapat melakukan investasi jangka panjang dalam bentuk aktiva tetap, seperti tanah, yang dibeli oleh perusahaan dengan maksud bukan untuk digunakan dalam kegiatan operasi bisnis, malainkan untuk tujuan spekulasi(investasi)”.
Sedangkan menurut Suad Husnan  Husnan dan Enny Pudjiastuti (2012, hal.6) menyatakan bahwa ;
“dana yang diperoleh kemudian diinvestasikan pada berbagai aktiva perusahaan, untuk mendanai kegiatan perusahaan.kala kegiatan memperoleh dana berarti perusahaan menerbitkan aktiva financial (seperti saham dan obligasi). Maka kegiatan menanamkan dana mengakibatkan perusahaan memiliki aktiva riil (seperti tanah, mesin, persedian, merk dagang dan sebagainya)”
Dari teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi struktur aktiva adalah tergantung dari kegiatan dan aktivitas investasi yang dilakukan oleh perusahaan.
e.       Pengukuraan Struktur Aktiva
Struktur aktiva (Assets Tangibility) dalam penelitian ini, menggunakan rasio aktiva tetap dibagi dengan total aktiva, sebagai proxy dari struktur aktiva.
Brigham dan Houston (2011, hal,188) menyatakan bahwa  : 
“Perusahaan yang aktivanya sesuai untuk dijadikan jaminan kredit cenderung lebih banyak menggunakan banyak utang".

4 komentar: