a.
Pengertian Struktur Aktiva
Struktur aktiva pada penelitian ini diproyeksikan oleh Fixed
Asset (FA) atau
aktiva tetap yang dijadikan jaminan untuk memenuhi kebutuhan Perusahaan. Struktur
aktiva menggambarkan proporsi antara aktiva total aktiva dengan aktiva tetap
perusahaan. Sebab perusahaan yang memiliki aktiva tetap yag besar akan lebih
mudah mendapatkan modal dari luar perusahaan.
Menurut Bambang Riyanto (2010, hal,22)
menyatakan “struktur kekayaan ialah perimbangan baik dalam artian absolute
maupun dalam artian relative anatara aktiva lancar dan aktiva tetap.
Sedangkan
menurut Suad Husnan Husnan dan Enny
Pudjiastuti (2012, hal.6) menyatakan bahwa “keputusan investasi akan tercermin
pada sisi aktiva perusahaan. Dengan demikian akan mempengaruhi struktur kekayaan perusahaan, yaitu perbandingan
antara aktiva lancar dan aktiva tetap”.
Dari teori diatas dapat diketahui bahwa yang
dimaksud dengan Struktur aktiva adalah Struktur Aset mengambarkan proporsi atau
perbandingan antara total aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan dengan
total aktiva perusahaan.
b.
Jenis-jenis Aktiva
Aktiva adalah kekayaan yang dimiliki oleh
perusahaan dan merupakan sumber daya yang dimiliki bertujuan untuk menghasilkan
profit, yang diklarifikasikn menjadi
aktiva lancar dan aktiva tidak lancar.
Menurut Rambe, dkk. (2015, hal.42) menyatkan
bahwa “aktiva dapat diklarifikasikan menjadi dua yaitu Aktiva lancar dan aktiva
tidak lancar”
Dari dua pengelompokan tersebut dapat
dijelaskan sebaga berikut.
1)
Aktiva lancar
Yaitu, uang kas dan lainnya yang dapt diharapkan untuk dicairkan
atau ditukarkan menjadi uang tunai. Pos-pos yang termasuk dalam aktiva lancar
adalah : kas, surat-surat berharga, piutang dagang, piutang wesel, penghasilan
yang masih harus diterima, dan biaya dibayar dimuka.
2)
Aktiva tidak lancar
Yaitu, aktiva yang mempunyai masa penggunaan yang relative panjang
dalam arti tidak akan habis dipakai dalam satu tahun dan tidak dapat dengan
segera dijadikan kas. Aktiva tidak lancar ada yang berbentuk aktiva berwujud
dan tak berwujud. Pos-pos yang termasuk dalam aktiva ini adalah ; Investasi,
aktiva tetap, aktiva tak berwujud dan aktiva lainnya.
Sedangkan menurut Kasmir (2012, hal.39)
menyatakn bahwa “klarifikasi aktiva terdiri dari aktiva lancar, aktiva tetap
dan aktiva lainnya”.
Dari beberapa klarifikasi aktiva tersebut
penjelasnnya sebagai berikut ;
1)
Aktiva Lancar
Aktiva lancar merupakan harta atau kekayaan yang dapat segera
diuangkan pada saat dibutuhkan dn palingg lama satu tahun, dan merupakan aktiva
paling likuid dibandingkan jenis aktiva lain. Komponen yang dari aktiva lancar
antara lain kas, surat-surat berhaga, piutang, persedian, dan sewa dibayar
dimuka.
2)
Aktiva tetap
Aktiva tetap merupakan harta atau kekayaan perusahaan yang yang
digunakan dalam jangka panjang lebih dari satu tahun. Aktiva tetap dapat dibagi menjadi dua macam,
yaitu aktiva berwujud seperti : tanah, bangunan, mesin, kendaraan. dan aktiva
tak berwujud seperti hak paten, merek dagang, goodwill dan lainnya.
3)
Aktiva lainnya
Aktiva lainnya merupakan harta atau kekayaan yang tidak dapat
digolongkan ke dalam aktiva lancar maupun aktiva tetap. Komponen yang ada dalam
aktiva lainnya adalah bangunan dalam proses, piutang jangka panjang, tanah
dalam penyelesaian dan lainnya.
Dari kedua teori diatas dapat disimpulkan
bahwa jenis-jenis aktiva atau kekayaan perusahaan dapat dibagi menjadi dua
yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar.
c.
Manfaat Struktur Aktiva
Struktur aktiva memiliki manfaat besar pada
suatu perusahaan. Sebab semakin besar aktiva tetap yang dimiliki suatu
perusahaan maka semakin tinggi jumlah pendanaan yang didapat dari luar
perusahaan, hal ini disebab jumlah aktiva yang relative besar dapat menjadi
jaminan
Menurut Agus Sartono (2010, hal.248),
menyatakan bahwa :
“Perusahaan yang
memiliki aset tetap alam jumlah besar dapat menggunakan utang dalam jumlah
besar hal ini disebabkan karena dari skalanya perusahaan besar akan lebih mudah
mendapatkan akses ke sumber dana dibandingkan dengan perusahaan kecil. Kemudian
besarnya asset tetap dapat digunakan sebagai jaminan utang perusahaan”.
Sedangkan menurut Dermawan Sjahrial (2008,
hal. 205) menyatakan bahwa :
“Perusahaan
yang memiliki aktiva tetap dalam jumlah yang besar dapat menggunakan utang
dalam jumlah besar hal ini di sebabkan karena dari skalanya perusahaan besar
akan lebih mudah mendapatkan akses ke sumber dana dibandingkan dengan
perusahaan kecil”.
Dari teori-teori diatas maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa manfaat dari struktur modal adalah Sebagai jaminan dalam
melakukan pinjaman dan sumber kepercayaan investor dalam menanamkan modalnya.
d.
Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Aktiva
Struktur Aktiva merupakan cerminan kekayaan
yang dimiliki perusahaan ini semua dapat dilihat baik dari aktiva lancar maupun
hutang lancar. Namun Struktur aktiva lebih menilai kepada seberapa besar aktiva
tetap perusahaan dalam mendominasi komposisi kekayaan atau asset Perusahaan. Sehinnga diartikan bahwa faktor-faktor yang
membentuk aktiva tetap akan mempengaruhi seberapa besar Struktur aktiva
Perusahaan.
Adapun faktor-faktor pembentuk aktiva tetap
menurut Hery (2012, hal.118) menyatakan bahwa ;
“dalam beberapa kasus,
perusahaan juga dapat melakukan investasi jangka panjang dalam bentuk aktiva
tetap, seperti tanah, yang dibeli oleh perusahaan dengan maksud bukan untuk
digunakan dalam kegiatan operasi bisnis, malainkan untuk tujuan
spekulasi(investasi)”.
Sedangkan menurut Suad Husnan Husnan dan Enny Pudjiastuti (2012, hal.6)
menyatakan bahwa ;
“dana yang diperoleh
kemudian diinvestasikan pada berbagai aktiva perusahaan, untuk mendanai
kegiatan perusahaan.kala kegiatan memperoleh dana berarti perusahaan menerbitkan
aktiva financial (seperti saham dan obligasi). Maka kegiatan menanamkan dana
mengakibatkan perusahaan memiliki aktiva riil (seperti tanah, mesin, persedian,
merk dagang dan sebagainya)”
Dari teori-teori diatas dapat disimpulkan
bahwa faktor yang mempengaruhi struktur aktiva adalah tergantung dari kegiatan dan
aktivitas investasi yang dilakukan oleh perusahaan.
e.
Pengukuraan Struktur Aktiva
Struktur aktiva (Assets Tangibility) dalam penelitian ini, menggunakan rasio aktiva
tetap dibagi dengan total aktiva, sebagai proxy
dari struktur aktiva.
Brigham
dan Houston (2011, hal,188) menyatakan bahwa :
“Perusahaan yang aktivanya sesuai untuk
dijadikan jaminan kredit cenderung lebih banyak menggunakan banyak utang".
boleh mintak daftar pustakanya?
BalasHapusTolong Minta daftar pustakanya dong ka..
BalasHapusMaaf kak,tolong mintak daftar pustakanya dong kak
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus