LGBT, Kalian mau Kemana ?
Beberapa
waktu lalu Amerika, yang katanya
negerinya Uncle Sam (Padahal negeri orang Indian) melakukan kebijakan
yang cukup kontroversi (menurut orang
yang beragama dan Waras ) yaitu pelegalan untuk nikah sejenis. Dasar mereka
melegalkan adalah Hak Asasi Manusia serta adanya sistem Demokrasi, dengan
landasan inilah mereka melakukan kebijakan yang nyeleneh itu. Namun kalau kita
coba berpikir ‘nyeleneh mungkin mereka yang melegalkan ada gangguan dalam Alat
Vitalnya dan ingin berbeda dengan yang lain (ga mau Mainstream gitu).
Kalau
lah pembaca ‘agak pandai menggunakan gadget yang pembaca gunakan untuk kegiatan
Sosmed, dan mencoba untuk Search Negara mana saja yang melegalkan apa yang
dilegalkan Negara adikuasa tersebut pasti bakal banyak daftarnya. Seperti
Luxemberg contohnya Negara kecil di benua eropa ini bahkan memliki Icon
Pernikahan sejenis. Siapa kah itu ? dialah Xavier Bettle yang merupakan Perdana
menteri Luxemberg yang menikahi seorang Rekannya yang berprofesi sebagai
Arsitek dari Belgia , kasihan banget yaa rakyat luxemberg dipimpin orang yang
sakit akalnya. Seperti ga mau kalah di Kota Bangkok, Thailand juga memiliki
Icon baru, apa lagi kalau bukan Ladyboy nya. Mungkin beberapa tahun kedepan
Thailand yang sekarang dijuluki negeri Gajah putih bakal berganti dengan
negerinya Para Ladyboy sexy. ‘Ih kok gitu pula ?. ‘Heloow lu kemana aja ? dulu orang wisata ke Thailand mau lihat gajah
Putih sekarang sudah banyak beralih mau lihat ladyboy sexy. Tentunya masih ada
banyak Negara-negara lainnya yang melegalkan orang sakit menjadi semakin ‘Terok’.
Kebijakan
yang ngawur dan Nyentrik itu pun bagai menyulut api dikolam minyak. Dengan
tidak terbendungnya arus informasi dizaman ini, mulai dari yang layarnya mini
sampai yang berinci-inci kuadrat. Para kaum Double L di negeri ini pun mulai
heboh. Keputusan yang dibuat oleh Amerika bak Super Hero dari Marvel, mereka berduyun duyun meminta hal serupa
pada para pemimpin negeri ini. Dengan dalih Hak Asasi Manusia dan Demokrasi,
mereka mulai beraksi. baik berupa parade Banci/Waria/Ladyboy/Shemale dan lesbih
(ini dilakukan di surabaya) maupun seruan lewat sosial media IG/FB/Tweet.
Seperti halnya Mpok Atik, media cetak dan elektronik pun mulai latah meminta
pendapat para orang sakit tersebut (orang sakit mah diobati bukan dimintai
pendapat) dan bisa ditebak negeri ini jadi hebring dengan berita latah
tersebut. Para tokoh agama langsung merespon serta meminta untuk segera sembuh
(tobat) untuk kaum Double L dengan dalil yang ada pada Kitab-kitab agama yang
mereka yakini. Ga mau kalah politikus juga ikut beraksi dengan menolak dengan
penuh kebijaksanaan. Syukur Alhamdulillah Politikus kita yang masih doyan
korupsi ini ga mau nanggepi tuntutan aksi orang-orang sakit tersebut Sebab
politikus kita masih cinta dengan Suami tulen dan Istri tulen Plus Selingkuhan
tulen hehehe....
Baru
saja redam pemberitaan tantang orang-orang sakit tersebut, muncul lagi
pemberitaan yang lebih menggegerkan yaitu pernikahan sejenis yang terjadi di
provinsi Bali dengan menggunkan acara adat bali. Antara Pria Pribumi dengan
Pria asal Australia. Berita ini tersebar luas karena adanya temuan foto-foto
yang diupload diakun sosmed salah satu saudara dari pasangan sakit tersebut
dari. Hal tersbut tentu saja membuat rakyat Bali marah, Gubernur Bali pun
sempat melakukan investigasi akan kebenaraan pemberitaan tersebut. Namun sayang
seribu kali sayang belum lagi kasus ini terungkap, sudah lenyap seperti
fatamorgana. Hal yang tidak kalah menghebohkan juga terjadi diBoyolali, Jawa
Tengah, pernikahan sesama jenis dengan kedok syukuran ini menarik perhatian
publik Boyolali. Sebab acara itu berlangsung tidak seperti syukuran namun
cenderung seperti acara pernikahan. MUI Boyolali dan pemerintah kali ini
seperti kecolongan dengan adanya acara orang sakit tersebut. Dalam tayangan
berita tersebut menurut saya bukan hanya kedua pasangan tersebut yang sakit
namun orang-orang yang hadir dan turut serta dalam acara tersebut juga
kelihatan gagal paham dan tidak mengerti bahayanya mereka datang ketempat
tersebut.
Penulis
berualang-ulang menyebut mereka “orang sakit” dalam pragraf diatas. Mungkin
sebagian pembaca sudah mengerti maksud penulis, dan sebagian lagi belum tahu.
Mengapa penulis menggolongkan atau membuat istilah sakit bagi kaum double L
tersbut adalah merejuk kepada sakitnya akal mereka, cideranya nafsuh mereka,
gagalnya pemahaman mereka dan kurangnya kedamian Rohani mereka dan mungkin
adanya perlakuan yang aneh didalam keluarga, yang memicu bibit-bibit penyakit
tersebut sehingga mereka melakukan apa yang orang waras anggap itu tabu. Lebih
sederhanya lagi, mereka para kaum Double L tersebut merupakan orang yang out the Box. Kenapa out the Box ? ya karena mereka keluar dari norma-norma yang sudah
ada, keluar dari tatanan yang ada, keluar dari tempat nyamannya mereka yang
dulu sebagai manusia nyata menjadi manusia jadi-jadian (Ghaib kali ah).
Sebenarnya
dulu mereka menjadi manusia yang ‘jadi’ namun karena ada kecelakaan dalam
pemahaman mereka akhirnya mereka menjadi makhluk jadi-jadian. Mengapa demikian
?, sebab Tuhan itu menciptakan manusia dalam dua bentuk yaitu Lelaki dan Wanita
(QS. An-Nisaa’: 1) jadi yang dapat dikategorikan sebagai manusia adalah mereka
yang memliki jenis kelamin asli dari lahir lelaki maupun perempuan. Jadi
sederhananya mereka yang perempuan jadi-jadian, laki-laki jadi-jadian itu
bukanlah manusia murni tapi manusia jadi-jadian cenderung astral alias Ghaib.
Lantas bagaimana dengan Gay dan Lesbian mereka kan wanita dan lelaki asli ga
pakai dirubah-rubah ?. Aduh coy namanya
lelaki sejati mana suka sama lelaki, dan perempuan juga mana bisa terpuaskan hanya
dengan “Pusaka karet”.
Dalam
acara disalah satu stasiun Tv, seorang Transgender (dulu artis cilik)
ditanyakan oleh host acara tersebut “mengapa memilih berubah (jenis kelamin)
?”. dia menjawab “gini loh aku memang secara fisik lelaki namun jiwa ku adalah
perempuan asli”. Oalah parahnya penyakitmu Jhon, yang kau kira Tuhan itu salah
letak kan jiwa kau. Seenak muncungmu ngaku-ngaku dalam dirimu mu itu perempuan.
Yang ada otakmu yang teracuni sampai akhirnya sekarat dan tak bisa tertolong
lagi.
Penyakit
mengerikan ini bukan hanya menyerang orang-orang awam namun juga menyerang kaum
intelektual (itupun kalau mereka sadar). Mulai dari perguruan tinggi negeri
sampai swasta, dari yang umum sampai yang bercorak agama. Penyakit ini
seakan-akan berdiaspora ke seluruh fakultas yang ada disetiap kampus. mereka
ini sedikit namun gampang terdeteksi, dan gampang ditandai dengan mata
telanjang (ga perlu diterawang walaupun jadi-jadian). Malahan mereka
seakan-akan menjadi Icon disetiap kegiatan kampus terutama ladyboynya. sehingga
dapat apresiasi dan pengakuan dan akhirnya mereka makin betah dengan penyakit
mereka tersebut.
Mereka
memang sedikit namun gampang dijumpai, di dalam bus, angkot, stasiun, taman,
hotel, bandara , tempat gelap apa lagi (namanya juga jadi-jadian) dan ruang
public lainnya. Jadi tindakan yang baik menurut penulis adalah tidak mengakui
keberadaan mereka. Kalau bisa ditolong yaa dibantu supaya bisa sembuh dan kembali
seperti asalnya. Kalau sudah tak tertolong lagi yaa biarkan ajal yang
menjemputnya.
Upaya
penularan penyakit ini pun kudu diwaspadai, soalnya banyak sekali acara-acara Tv
saat ini yang secara tidak langsung mencoba menularkannya. Apa lagi saat ini
ada LSM yang sok OK berkoar-koar tentang hak atas pengakuan dan kesetaraan
orang-orang sakit tersebut, ini juga upaya penyebaran penyakit yang coba
ditanam dalam pemahaman berpikir kita. Selain itu pentingnya membentengi diri
dengan kegiatan-kegaiatn keagamaan sehingga keyakinan akan perbuatan tersebut
adalah dosa besar semakin kuat dan mengakar. Pada akhirnya kita dapat menekan
pertumbuhan mereka.
Semoga
Pembaca dapat memahami dan mengerti bahaya dari perang pemikiran Double L yang
sudah terjangkit semoga cepat move on dari penyakitnya. Bagi yang mengagumi
sosok Double L semoga setelah membaca ini muntah-muntah dan merasa jijik dengan
bayangan semu tersebut. dan penulis berharap kita dapat mencegah dan
menyadarkan orang-orang disekitr kita.
Salam
Manusia asli !!!